Bila dulu scrubbing hanya dilakukan sekali sekali saja, kini zaman sudah berubah. Melakukan scrubbing bisa kapan saja, dilakukan di rumah dengan produk yang kini banyak sekali pilihannya. Selain bertujuan untuk membantu meluruhkan sel mati penyebab kulit terlihat kering dan kusam, juga mempercepat proses regenerasi sel kulit. Sebelum berbelanja scrub, bekali dulu pengetahuan yang tepat. Simak penjabaran Ketua Sertifikasi LSP Spa Nasional, Wiwit Azmi Lestari, dan kosmetologis Juliana Yu, dalam menjawab beberapa fakta seputar scrub yang selama ini sering terlewatkan.
1. Seberapa pentingkah scrub untuk kulit? Bila tidak dilakukan, bisakah kulit tetap terjaga kebersihannya?
Fungsi utama dari scrubbing adalah mengangkat sel kulit mati, mengangkat kotoran yang menyumbat pori kulit, sekaligus membukanya, agar kulit bisa bernapas dan menyerap nutrisi dari produk kecantikan, seperti lotion, pelembap, body butter, atau lainnya. Selain itu, efek jangka panjangnya adalah membuat kulit senantiasa halus.
Sebenarnya, secara alami kulit beregenerasi selama 14 sampai 21 hari. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, ditambah gaya hidup yang tak bersahabat bagi kulit sehat, seperti: terus-menerus berada di ruangan ber-AC, mengonsumsi alkohol, merokok, dan sering lembur atau begadang, membuat regenerasi sel kulit tidak optimal. Bila ini terus dibiarkan, kulit akan terlihat kusam karena penumpukan sel kulit mati. Nah, di sinilah kulit membutuhkan ‘bantuan’ lewat scrub.
2. Bagaimana memilih scrub sesuai jenis kulit?
Pada dasarnya, scrub bisa diaplikasikan untuk semua jenis kulit. Tapi, setelah itu, sebaiknya dioles lotion sesuai jenis kulit. Boleh juga memilih jenis scrub untuk kulit yang punya kebutuhan khusus, seperti pepaya untuk melembapkan, teh hijau untuk menyegarkan kulit lelah, atau wortel untuk membuat kulit segar. Saat melakukan scrubbing, pastikan tidak ada luka yang terbuka atau terdapat luka baru, tidak ada luka bakar, dan tidak terdapat penyakit kulit, seperti eksem, rosacea, dan lainnya.
3. Bagaimana dengan kulit kering dan bersisik? Apakah tidak membuat kulit menjadi kering?
Tidak menjadi masalah. Salah satu penyebab kulit kering adalah timbunan kulit mati yang terdapat pada lapisan kulit bagian luar yang kurang perawatan, sehingga menimbulkan sisik dan terlihat kusam. Jadi, memang harus dilakukan pengangkatan agar tidak menumpuk. Perawatan dengan scrub tidak menjadikan kulit kering. Dengan syarat, sesudahnya, oleskan lotion yang bersifat menenangkan (soothing lotion). Bila kulit sangat kering, lakukan scrubbing maksimal 2 kali dalam sebulan saja hal ini akan memberi efek glowing pada kulit, pilih jenis scrub yang berjenis enzyme scrub (biasanya mengandung enzim buah nanas, pepaya, atau stroberi) karena kadar pelembapnya tinggi.
4. Apa perbedaan scrub dengan lulur?
Pada dasarnya, scrub dibedakan menjadi dua jenis, yaitu granule atau butiran dan tanpa granule atau tanpa butiran. Lulur adalah istilah bahasa Indonesia yang mengacu pada scrub. Biasanya terbuat dari beras yang dicampur bahan alami dan rempah-rempah lainnya, seperti bengkuang, melati, teh hijau, atau kopi. Selain itu, bisa disimpulkan bahwa lulur termasuk ke dalam kategori scrub berjenis granule.
5. Idealnya, berapa kali scrubbing itu harus dilakukan?
Perawatan dengan scrub sebaiknya dilakukan 2 minggu sekali, sesuai dengan pergantian kulit yang berlangsung setiap 14 sampai 21 hari sekali dan juga sesuai kondisi kulit.
6. Apa ciri-ciri produk scrub yang baik dan bagus?
Menggunakan bahan alami dan tidak menimbulkan reaksi alergi, seperti kemerahan, gatal, dan panas pada kulit.
Tidak memberikan sensasi panas, seperti kulit terasa terbakar, dan tidak menyebabkan iritasi.
Tidak mengandung bahan kimia aktif yang berbahaya, seperti pewarna dan pengawet.
Tidak meninggalkan kesan kering pada kulit, dan tidak memberikan perubahan warna yang mencolok.
7. Apakah kulit yang berjerawat boleh di-scrub?
Tidak boleh. Proses scrubbing dilakukan dengan gerakan menggosok yang bertujuan untuk memperlancar peredaran darah. Gerakan ini menyebabkan melebarnya pembuluh darah untuk sementara waktu. Peredaran darah akan lebih lancar. Namun, bila terdapat infeksi di kulit seperti jerawat, areanya akan melebar juga. Dan, kandungan scrub —yang berkhasiat nengangkat sel kulit mati— bisa memperburuk kulit berjerawat sehingga muncul peradangan di sekitarnya.
8. Bisakah scrub membuat kulit lebih kencang dan awet muda?
Scrub tidak mempunyai fungsi untuk menjadikan kulit kencang dan awet muda, pengencangan pada kulit sebenarnya diberikan oleh masker, dan nutrisi pun sebenarnya berasal dari masker. Sehingga, perawatan dengan scrub tidak boleh luput dari perawatan masker. Fungsi scrub secara mendasar hanya untuk pembersihan dan pengelupasan.
Penulis: Ivana Sitanggang
1. Seberapa pentingkah scrub untuk kulit? Bila tidak dilakukan, bisakah kulit tetap terjaga kebersihannya?
Fungsi utama dari scrubbing adalah mengangkat sel kulit mati, mengangkat kotoran yang menyumbat pori kulit, sekaligus membukanya, agar kulit bisa bernapas dan menyerap nutrisi dari produk kecantikan, seperti lotion, pelembap, body butter, atau lainnya. Selain itu, efek jangka panjangnya adalah membuat kulit senantiasa halus.
Sebenarnya, secara alami kulit beregenerasi selama 14 sampai 21 hari. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, ditambah gaya hidup yang tak bersahabat bagi kulit sehat, seperti: terus-menerus berada di ruangan ber-AC, mengonsumsi alkohol, merokok, dan sering lembur atau begadang, membuat regenerasi sel kulit tidak optimal. Bila ini terus dibiarkan, kulit akan terlihat kusam karena penumpukan sel kulit mati. Nah, di sinilah kulit membutuhkan ‘bantuan’ lewat scrub.
2. Bagaimana memilih scrub sesuai jenis kulit?
Pada dasarnya, scrub bisa diaplikasikan untuk semua jenis kulit. Tapi, setelah itu, sebaiknya dioles lotion sesuai jenis kulit. Boleh juga memilih jenis scrub untuk kulit yang punya kebutuhan khusus, seperti pepaya untuk melembapkan, teh hijau untuk menyegarkan kulit lelah, atau wortel untuk membuat kulit segar. Saat melakukan scrubbing, pastikan tidak ada luka yang terbuka atau terdapat luka baru, tidak ada luka bakar, dan tidak terdapat penyakit kulit, seperti eksem, rosacea, dan lainnya.
3. Bagaimana dengan kulit kering dan bersisik? Apakah tidak membuat kulit menjadi kering?
Tidak menjadi masalah. Salah satu penyebab kulit kering adalah timbunan kulit mati yang terdapat pada lapisan kulit bagian luar yang kurang perawatan, sehingga menimbulkan sisik dan terlihat kusam. Jadi, memang harus dilakukan pengangkatan agar tidak menumpuk. Perawatan dengan scrub tidak menjadikan kulit kering. Dengan syarat, sesudahnya, oleskan lotion yang bersifat menenangkan (soothing lotion). Bila kulit sangat kering, lakukan scrubbing maksimal 2 kali dalam sebulan saja hal ini akan memberi efek glowing pada kulit, pilih jenis scrub yang berjenis enzyme scrub (biasanya mengandung enzim buah nanas, pepaya, atau stroberi) karena kadar pelembapnya tinggi.
4. Apa perbedaan scrub dengan lulur?
Pada dasarnya, scrub dibedakan menjadi dua jenis, yaitu granule atau butiran dan tanpa granule atau tanpa butiran. Lulur adalah istilah bahasa Indonesia yang mengacu pada scrub. Biasanya terbuat dari beras yang dicampur bahan alami dan rempah-rempah lainnya, seperti bengkuang, melati, teh hijau, atau kopi. Selain itu, bisa disimpulkan bahwa lulur termasuk ke dalam kategori scrub berjenis granule.
5. Idealnya, berapa kali scrubbing itu harus dilakukan?
Perawatan dengan scrub sebaiknya dilakukan 2 minggu sekali, sesuai dengan pergantian kulit yang berlangsung setiap 14 sampai 21 hari sekali dan juga sesuai kondisi kulit.
6. Apa ciri-ciri produk scrub yang baik dan bagus?
Menggunakan bahan alami dan tidak menimbulkan reaksi alergi, seperti kemerahan, gatal, dan panas pada kulit.
Tidak memberikan sensasi panas, seperti kulit terasa terbakar, dan tidak menyebabkan iritasi.
Tidak mengandung bahan kimia aktif yang berbahaya, seperti pewarna dan pengawet.
Tidak meninggalkan kesan kering pada kulit, dan tidak memberikan perubahan warna yang mencolok.
7. Apakah kulit yang berjerawat boleh di-scrub?
Tidak boleh. Proses scrubbing dilakukan dengan gerakan menggosok yang bertujuan untuk memperlancar peredaran darah. Gerakan ini menyebabkan melebarnya pembuluh darah untuk sementara waktu. Peredaran darah akan lebih lancar. Namun, bila terdapat infeksi di kulit seperti jerawat, areanya akan melebar juga. Dan, kandungan scrub —yang berkhasiat nengangkat sel kulit mati— bisa memperburuk kulit berjerawat sehingga muncul peradangan di sekitarnya.
8. Bisakah scrub membuat kulit lebih kencang dan awet muda?
Scrub tidak mempunyai fungsi untuk menjadikan kulit kencang dan awet muda, pengencangan pada kulit sebenarnya diberikan oleh masker, dan nutrisi pun sebenarnya berasal dari masker. Sehingga, perawatan dengan scrub tidak boleh luput dari perawatan masker. Fungsi scrub secara mendasar hanya untuk pembersihan dan pengelupasan.
Penulis: Ivana Sitanggang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar